Senin, 31 Januari 2011

Harga Gabah Petani Naik

BP3K CIKUL-.Dibandingkan dengan rata-rata harga gabah bulan sebelumnya, rata-rata harga gabah kualitas GKP di petani bulan Desember naik 6,53 % menjadi Rp 3.584,85 per kg dan di penggilingan naik 6,68 % menjadi Rp 3.655,98 per kg.


Sedangkan rata-rata harga gabah kualitas GKG di petani naik 2,86 % menjadi Rp 3.890,31 per kg dan di penggilingan naik 2,79 % menjadi Rp 3.956,49 per kg. Sementara itu, rata-rata harga gabah kualitas rendah di petani juga naik 9,14 persen menjadi Rp 3.199,99 per kg.


Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, selama bulan Desember 2010 terdapat 712 transaksi penjualan gabah di 21 provinsi yang terbanyak transaksi gabah kering panen (GKP) 75,56 %, gabah kualitas rendah 14,33 %, dan gabah kering giling (GKG) 10,11 %.


Di petani, harga gabah tertinggi Rp 7.500,00 per kg untuk gabah kualitas GKP varietas Siam Unus (di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah). Harga gabah terendah Rp 2.200,00 per kg, untuk gabah kualitas GKP varietas Mikongga, Cibogo, Beliang, dan Jepang (di Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah).


Di penggilingan, harga gabah tertinggi Rp 7.600,00 per kg untuk gabah kualitas GKP varietas Siam Unus (di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah). Harga gabah terendah Rp 2.283,00 per kg untuk kualitas GKP varietas Mikongga, Cibogo, Beliang, dan Jepang (di Kabupaten Toli-toli, Sulawesi Tengah).


Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan di 32 provinsi di Indonesia pada Desember 2010 Nilai Tukar Petani (NTP) secara nasional turun 0,13 % dibandingkan NTP November 2010, yaitu dari 102,89 menjadi 102,75.


Penurunan NTP pada Desember 2010 disebabkan kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih rendah dibandingkan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian............Sumber:DIPERTA JABAR

RENACAN AUDENSI BUPATI KARAWANG DENGAN THL DAN BP3K KARAWANG.

BP3K CIKUL-.Menurut Kadarisman Kepala BP4K kabupaten Karawang tadi siang di kantornya ,“Di hari rabu tanggal 2 Februari 2011 mendatang  bertempat di rumah salah satu anggota Gapoktan di Klari akan di adakan Audensi(baca:pereknalan) dengan Bupati Karawang,acara terang Kadarisman.”Akan di manfaatkan pula untuk acara  silahturahmi dengan pak bupati dan  mungkin di isi tanya jawab sekitar dunia pertanian Karawang dengan peserta yang hadir,lalu katanya. Acara  akan di hadiri  oleh semua THL (Tenaga Honorer Lepas) dan petugas BP3K(baca:PPL)  se-kabupaten Karawang.

Lebih lanjut Kadarisman menjelaskan,satu kewajaran acara di adakan untuk lebih mempererat antara bupati dengan seluruh yang terkait di BP4K karawang dan BP3K kecamatan sekabupaten dan tidak ada muatan yang sifat di luar kedinasan,pungkasnya.

Lalu,menurut salah satu sumber dari anggota Forum THL (baca:honorer)kabupaten karawang yang...Selengkapnya di SUMBER;PELITA KARAWANG ON LINE

PELUANG AGRIBISNIS DI PERDESAAN TAHUN 2011

BP3K CIKUL-.Kementerian Pertanian menawarkan cara baru untuk menarik investor dan petani agar mau terlibat dalam pengembangan industri agribisnis di perdesaan. Sebuah harapan di tahun 2011?

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (Dirjen P2HP) Prof. Zaenal Bachruddin mengatakan cara baru yang ditawarkan Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut adalah sistem two in one, yakni insentif regulasi dan insentif teknologi dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Zaenal menyebut cara baru menarik investasi industri agribisnis di pedesaan pola two in one ini sebagai harapan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing pertanian Indonesia di tahun 2011.
 
Yang ia maksud sebagai dua insentif dalam pola ini, pertama adalah insentif teknologi dan kedua insentif modal kerja. Kedua insentif ini dipaketkan jadi satu. Hanya yang menjadi tugas Kementan adalah mengadakan insentif teknologinya. "Yang akan kita angkat adalah insentif teknologinya, termasuk pendampingan dari perguruan tinggi, pembiayaannya diambil dari dana kita (APBN-red) untuk pengadaan alat dan mesinnya," tutur Zaenal Bachruddin.

Sementara itu, untuk modal kerja industri agribisnis di pedesaan Zaenal menginginkan bisa diperoleh dari lembaga-lembaga yang bcrkewenangan meminjamkan dana, baik kredit program yang dibuat Kementan seperti Kredit Ketahanan Pangan dan Encrgi (KKP-E) maupun Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), maupun pinjaman modal dari lembaga penjamin dana bergulir di Kementerian Koperasi. "Ini harapan di tahun 2011," tutur Dirjen P2HP kepada Sinar Tani.
 
Untuk insentif teknologi itu di Ditjen P2HP telah disediakan dana APBN 2011. "Sudah ada yang merespon, ada Rp 80 milyar yang sudah kita salurkan," tambahnya.
 
Petani yang bisa mendapatkan dana ini adalah petani yang sudah memiliki kelembagaan dan berbadan hukum, bisa gabungan kelompok tani (gapoktan) atau koperasi. Harapannya, insentif teknologi yang diterima gapoktan atau koperasi bisa menjadi saham untuk bermitra dengan investor. "Bersama investor sebagai avalis (penjamin), gapoktan itu kami harapkan bisa mendapatkan pinjaman modal dari lembaga pembiyaan," jelasya.
 
Melalui sistem two in one ini di tahun 2011, Ditjen P2HP akan banyak mengutuhkan pengembangan Unit Pengolahan Hasil (UPH) bidang petcrnakan, tanaman pangan, perkebunan dan lainnya..............Sumber:BP4K KAB.KARAWANG

Tags

TAMU

Blog Archive